Sekolah Puncak tunjuk Seluruh Guru sebagai Guru Wali untuk Mewujudkan Pendampingan Personal bagi Seluruh Siswa

Sekolah Puncak, 6 Agustus 2025 – Sekolah Puncak (SMPN 12 Kota Bima) meluncurkan salah satu program kementrian pendidikan dengan menunjuk seluruh guru sebagai guru wali. Kebijakan ini diambil untuk memperkuat pendampingan karakter dan akademik siswa secara lebih personal sejak awal tahun ajaran.

Setiap guru diberi tanggung jawab untuk mendampingi lima hingga enam siswa selama berada di Sekolah Puncak, baik dalam hal perkembangan belajar, sikap, maupun kehidupan sosial mereka di sekolah. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab tantangan pembinaan siswa di sekolah yang memiliki jumlah peserta didik cukup besar dengan latar belakang yang beragam.

Kepala Sekolah Puncak, Bapak Muhammad Ali Akbar, S.Pd., menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam membentuk lingkungan belajar yang lebih suportif dan inklusif.

"Kami menyadari bahwa siswa perlu didampingi secara lebih dekat, bukan hanya oleh wali kelas atau guru BK, tetapi juga oleh seluruh guru. Dengan menjadi guru wali, guru bisa lebih memahami kondisi individu siswa dan memberikan dukungan moral, sosial, dan akademik secara menyeluruh," ujar Bapak Ali Akbar saat ditemui di ruang kerjanya.

Menurutnya, guru wali bertugas tidak hanya memantau nilai dan kedisiplinan siswa, tetapi juga menjadi tempat curhat dan pembimbing dalam pengembangan karakter. Setiap bulan, guru wali akan melakukan pertemuan reflektif bersama siswa dampingan dan mencatat perkembangan mereka dalam jurnal wali.

Ibu Faridah, S.Pd., salah satu guru Bahasa Indonesia yang kini menjadi guru wali, mengaku antusias dengan peran barunya.

“Biasanya kami hanya berinteraksi dengan siswa di ruang kelas. Sekarang, saya bisa lebih mengenal mereka secara personal. Banyak siswa yang ternyata punya potensi besar, tapi belum tersalurkan karena kurang mendapat perhatian khusus,” ujar Ibu Ida.

Program ini juga mendapatkan respons positif dari para siswa. Mereka merasa lebih diperhatikan dan memiliki sosok guru yang bisa diajak bicara kapan saja tanpa harus menunggu jadwal tertentu.

Dengan langkah ini, Sekolah Puncak menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang membentuk manusia seutuhnya melalui perhatian dan pendampingan yang berkesinambungan.