Lomba ini menjadi ajang bagi pelajar dan pendidik untuk mengekspresikan pemahaman, kritik, dan apresiasi terhadap buku-buku yang menjadi koleksi resmi perpustakaan daerah. Hidayaturrahman memilih untuk meresensi buku motivasi, sedangkan Nabila akan mengangkat buku cerita anak lokal yang sarat pesan moral.

"Ini adalah kesempatan berharga untuk menunjukkan bahwa semangat membaca dan menulis di daerah terpencil tidak kalah dengan di kota," ujar Hidayaturrahman. "Saya ingin memberi contoh langsung kepada siswa bahwa guru juga harus terus berkarya."

Sementara itu, Nabila mengaku antusias dan sedikit gugup menjelang lomba.

"Saya senang sekali bisa ikut lomba ini. Buku yang saya pilih menginspirasi saya untuk terus belajar dan bermimpi tinggi. Semoga hasil resensi saya bisa membuat orang lain tertarik membacanya," ucap Nabila dengan senyum semangat.

Pelaksana Harian Kepala Sekolah, Bapak Supriadi, S.Pd., menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada kedua peserta.

"Kami bangga dengan Bapak Hidayaturrahman dan Nabila. Keikutsertaan mereka menunjukkan bahwa budaya literasi di sekolah kami berkembang dengan baik. Kami berharap prestasi ini bisa memotivasi guru dan siswa lain untuk lebih aktif membaca dan menulis," kata Supriadi.

Lomba resensi ini diharapkan menjadi pintu pembuka untuk lebih banyak karya literasi lahir dari pelosok NTB. Baik guru maupun siswa dari Puncak kini tengah mempersiapkan diri sebaik mungkin, membawa semangat dan harapan untuk mengharumkan nama sekolah di tingkat provinsi.