Dengan mengusung tarian bertema "Cepe Rima", tim yang terdiri dari lima siswi ini berhasil menarik perhatian dewan juri berkat kekompakan gerak, eksplorasi ruang, serta kekuatan narasi budaya lokal yang diangkat.

Kepala SMP Puncak, Bapak Muhamad Ali Akbar, S.Pd., mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini.

"Alhamdulillah, ini adalah hasil dari kerja keras dan semangat belajar yang luar biasa. Posisi ke-7 bukan hal kecil, apalagi ini penampilan perdana kami di FLS3N. Saya berharap ini menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswi lain untuk terus berkarya dan percaya diri menampilkan potensi terbaik mereka," ujarnya.

Ucapan senada juga disampaikan oleh pembina tim tari, Ibu Faridah, S.Pd., yang telah mendampingi proses latihan sejak awal seleksi tingkat sekolah hingga final di tingkat Kota.

"Anak-anak sudah memberikan yang terbaik. Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka berlatih setiap hari sepulang sekolah, bahkan di akhir pekan. Perjuangan mereka sungguh menginspirasi, dan posisi ke-7 ini adalah hasil yang pantas mereka raih. Kami akan terus belajar dan berkembang untuk penampilan berikutnya," tuturnya.

Salah satu anggota tim tari, Nabila, menyampaikan rasa harunya saat mendengar pengumuman.

"Awalnya kami hanya ingin tampil sebaik mungkin dan membawa nama sekolah dengan bangga. Waktu disebutkan kami masuk 10 besar, kami sudah bersyukur. Ternyata kami di posisi ke-7! Kami senang sekali, dan semoga tahun depan bisa naik lagi peringkatnya," ungkapnya dengan senyum haru.

Partisipasi tim tari Sekolah Puncak di FLS3N 2025 menjadi bukti bahwa dengan semangat, latihan yang konsisten, dan dukungan penuh dari sekolah, siswa dari daerah pun mampu bersaing dan bersinar di tingkat nasional. Pihak sekolah berharap capaian ini menjadi awal dari tradisi baru dalam bidang seni dan literasi di Sekolah Puncak.