POD untuk Pelaksanaan FASILITASI

Oleh : Mr. Yats

Dikutip dari Materi Pembelakan CPP

PENGERTIAN DAN PRINSIP POD

POD (Pembelajaran Orang Dewasa) merupakan suatu proses belajar yang sistematis dan berkelanjutan pada orang yang berstatus dewasa dengan tujuan untuk mencapai perubahan pada pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. POD berbeda dengan model pendidikan anak yang biasa kita kenal sebagai pedagogi. Pendidikan anak atau pedagogi sering kali berlangsung dalam bentuk identifikasi dan peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah. POD mendorong peserta sebagai subjek utama dalam pembelajaran, menjadi orang yang paling aktif dalam pencarian identitas dan pengembangan kapasitas dirinya atas pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Knowles mendefinisikan POD sebagai seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar. Namun, dalam makna yang lebih luas POD bukan hanya membantu orang dewasa belajar tetapi membantu manusia belajar. karena itu konsep andragogi dapat diterapkan bagi setiap kelompok usia dan strata.

Dalam kegiatan pembelajaran, orang dewasa tidak lagi menjadi objek pembelajaran, yang seolah-olah dibentuk dan dipengaruhi oleh pendidik supaya menyesuaikan dirinya dengan otoritas yang mengendalikan dirinya. Pembelajaran orang dewasa merupakan sebuah proses pendampingan dari seorang fasilitator pembelajaran kepada orang dewasa menuju pencapaian pemantapan identitas dan minat diri, agar tersebut mampu berdaya atas dirinya dan berkontribusi terhadap lingkungannya dalam wujud kemampuan mengekspresikan segala bentuk pertanyaan, pendapat atau bahkan bantahan sebagai respon dirinya terhadap pengetahuan yang baru ia dapat. Prinsip dari POD pada intinya adalah kemandirian dari, oleh dan untuk peserta. Sifat orang dewasa yang notabene sudah memiliki pengetahuan, kemampuan umum dan khusus, kepentingan, sikap, praduga, nilai dan tingkat emosi sebagai orang dewasa memungkinkan orang dewasa mampu melakukan pengembangan diri, mengembangkan kemampuan, keterampilan, memperkaya khasanah pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknis dan profesionalisme dirinya secara mandiri.

POD DAN PRAKTIK FASILITASI

Fasilitasi adalah sebuah proses mengantarkan peserta dalam sebuat rapat atau sesi untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pelaksanaannya tugas seorang fasilitator bukan hanya sekedar mempertemukan antara satu pendapat peserta dengan peserta lainnya. Namun, lebih dari itu fasilitator harus mampu menggali pemikiran peserta dan memberikan stimulus kepada peserta, sehingga solusi dan jawaban atas banyak pertanyaan mampu mereka jawab dengan sendirinya. Peran dan fungsi fasilitator itulah yang menjadi alasan seorang fasilitator harus dibekali dengan pengetahuan Pembelajaran Orang Dewasa (POD) agar mengembangkan teknik fasilitasi sesuai dengan prinsip-prinsip POD. Fasilitasi dengan prinsip POD harus menjamin kesamaan hak antara fasilitator dengan peserta, maupun peserta satu dengan peserta lainnya untuk berbicara atau berpendapat dalam sebuah rapat atau sesi.

POD dan fasilitasi adalah dua konsep yang tidak bisa dipisahkan. Asumsi awal sebelum proses fasilitasi dimulai, semua peserta sudah memiliki tujuan dan sudut pandang masing-masing. Maka, prinsip-prinsip dalam POD akan menuntun seorang fasilitator memimpin sebuah rapat atau sesi sehingga peserta dapat mencapai tujuannya dengan rasa adil dan merasakan keterlibatan dirinya secara penuh dalam proses yang terfasilitasi tersebut. Begitupun sebaliknya dalam penerapan prinsip-prinsip POD secara praktis dapat dilaksanakan melalui teknik fasilitasi, dimana seorang fasilitator senantiasa membimbing dan memberikan keleluasaan kepada peserta untuk mengembangkan pemikiran, kemampuan, minat dan gagasannya dalam proses pembelajaran.