Pembekalan Calon Pengajar Praktik merupakan rangkaian Pendidikan Guru Penggerak (PGP). PGP merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi kepemimpinan dan pedagogi guru sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran yang memerdekakan dan menggerakkan komunitas belajar dan berbagi bagi guru di sekolah dan luar sekolahnya.

Dalam pelaksanaan PGP diperlukan sumber daya manusia yang berperan sebagai instruktur, fasilitator, dan Pengajar Praktik. Instruktur PGP mempunyai tugas memberikan materi secara daring dalam alur belajar Elaborasi Pemahaman. Fasilitator PGP mempunyai tugas memberikan fasilitasi, melakukan refleksi, mencatat serta menganalisis perkembangan peserta secara daring melalui Learning Management System (LMS). Pengajar Praktik bertugas mendampingi peserta dalam proses refleksi dan menyusun rencana tindak lanjut yang dilakukan melalui pendampingan individu dan lokakarya selama 6 bulan. Calon Pengajar Praktik (CPP) yang telah lulus seleksi tahap 2 wajib mengikuti pembekalan yang merupakan tahapan seleksi terakhir, sebelum calon pengajar praktik melaksanakan tugasnya.

Dan hari ini memasuki hari ke 2 (dua) pelakasanaan pembekalan Calon Pengajar Praktek untuk PGP angkatan ke 8 (delapan). dan pada hari ini CPP diberikan materi tentang penguatan materi Filosofi Pendidikah dari Ki Hajar Dewantara serta nilai dan peran dari Guru Penggerak. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyatukan persepsi terkait dengan 2 (dua) materi tersebut.

Pelaksanaan Pembekalan yang dimulai pada pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul 16.00 WITA tersebut dilaksanakan FULL menggunakan Video Conference (VICON) melalui Google Meet. Namun walaupun pelaksanaan pembekalan hanya menggunakan VICON, kegiatan pembekalan berlangsung lancar dan baik serta sangat seru karena adanya sesi saling berbagi dari semua CPP Angkatan 8 yang ada dalam pada room vicon.

Salah seorang Guru Puncak Mr. Yats yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut harus melaksanakan kegiatan di rumahnya sendiri mengingat akses jaringan yang berada di Sekkolah Puncak tidak memadai untuk mengikuti kegiatan tersebut.